Forex Indonesia

Wednesday, June 24, 2009

Kasus Penculikan Balita di Pamulang

PAMULANG - Senin (2/3/2009), seorang bocah berusia 1 tahun 9 bulan, Nobi Alivardo, diculik dari kediamannya oleh pembantu rumah tangga yang baru bekerja selama 2,5 jam. Nobi adalah anak tunggal pasangan Bimo Brahmono (35) dan Noni Harticahyani (28), yang tinggal di Perumahan Bukit Pamulang Indah, Blok A, Nomor 18, Pamulang, Tangerang Selatan.
Nobi dibawa lari oleh Rohmah (33) pembantu rumah tangga yang baru bekerja hari itu mulai pukul 05.30 WIB. Setelah membersihkan rumah, mengepel, membuat semur daging untuk makanan Nobi, memandikan serta memakaikan baju spiderman yang telah disiapkan Noni, Rohma membawa Nobi keluar untuk disuapi pada pukul 08.00 WIB.
Noni dan Tini, nenek Nobi, sama sekali tak curiga dengan gelagat pembantu itu. "Saya tidak curiga, saat cucu saya diajak jalan.Saya pikir mau diajak bermain. Dia langsung ngeloyor," kata Tini yang saat itu sedang duduk di teras rumahnya. Meski baru sebentar mengenal Rohma, Noni mengatakan pembantu itu tampak baik dan sopan. Rohma mengaku berasal dari Pati, Jawa Tengah. memiliki ciri-ciri berambut pendek lurus. Ia mengenakan baju blus batik dan celana hitam saat kejadian. Menurut Noni, Rohma mengaku tinggal di Jalan Akasia, Simpang Gaplek, Pamulang.

Namun perasaan tidak curiga tersebut tiba-tiba berubah ketika Tini kehilangan handphonenya. Bahkan ia juga mendapati dompet yang didalamnya berisi uang Rp 1,5 juta juga hilang. "Tas saya sudah terbuka dan isinya raib," kata Tini. "Saat itu saya langsung teringat dengan Nobi. Saya langsung panggil, ibunya yang sedang berada di kamar mandi untuk mencari Nobi". Namun setelah dicari, ternyata Nobi juga tidak ditemukan. Alhasil, keluarga korban langsung melaporkan kejadian tersebut kepada aparat kepolisian setempat. "Pembantu itu baru dua jam bekerja, dan ia datang setelah direkomendasikan dari Popon, salah satu pembantu tetangga,"ujar Noni.

Laporan tersebut tidak mau disikapi secara terburu-buru oleh Polsek Pamulang. Pasalnya hilangnya Nobi belum 1x24 jam. "Kami telah menerima laporan pada pukul 9.00 WIB. Dan terkait penculikan, kami masih menunggu 1x24 jam. Tapi ada indikasi, ada dugaan penculikan," kata Kapolsek Pamulang AKP Heru Purnomo saat itu. Namun demikian, Heru terus melakukan pencarian dan penyelidikan terhadapa identitas atau asal-usul dari Romlah. Polisi yang mendapat laporan langsung mendobrak kontrakan Rohma, tapi tak menemukan apa-apa. Polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap Popon, yang merekomendasikan Rohmah untuk bekerja di rumah pasangan muda tersebut.

Sekitar jam 1.00 siang pada hari yang sama, seorang tukang es keliling menemukan seorang bocah menangis di semak-semak di bawah jembatan di Jalan Juanda, Depok, tepatnya di pinggir Sungai Ciliwung. Setelah mengangkat Nobi dari pinggir sungai, pedagang es itu menyerahkan Nobi ke pedagang rokok, Sukardi, yang kemudian membawanya ke rumah ketua lingkungan setempat dan belum tahu Nobi adalah balita korban penculikan. Barulah setelah menyaksikan tayangan berita disebuah stasiun televisi swasta, ia bersama Ketua RT mengetahui Nobi merupakan korban penculikan. Nobi pun langsung dibawa ke Mapolsek Metro Beji Depok.
Menurut Kapolsek Pamulang, hal tersebut diketahui setelah dirinya dihubungi oleh Polsek Beji, Depok, yang mengatakan bahwa ada warga yang menemukan anak berumur dua tahun dengan ciri-ciri yang mirip dengan Nobi. Atas informasi tersebut, sambung Heru, dirinya mengirimkan anggota busernya untuk menjemput korban di Polsek Beji dan selanjutnya dibawa ke Polsek Pamulang. Tangisan keluarga langsung menyambut kedatangan Nobi Alivardo di Mapolsek Metro Pamulang sekitar pukul 19.00 WIB.

Noni mengaku sangat lega dan gembira putra tunggalnya itu ditemukan dalam keadaan selamat. Ia juga mengaku kapok mengambil pembantu sembarangan. "Sekarang saya mau mengasuh anak saya sendiri, dan untuk sementara mau pulang kampung," ujar wanita asal Batam ini.
Hingga kini, Rohmah, tersangka pelaku kasus penculikan Alivardo, masih dalam pengejaran polisi. Rohma diperkirakan hingga kini masih berada di seputar wilayah Jakarta. Meski demikian, polisi mengaku sulit melacak keberadaan Rohma. "Handphone-nya sudah tidak diaktifkan lagi," kata Heru Purnomo pada wartawan, Selasa (3/3). Menurut Heru, motif penculikan ini diperkirakan dengan tujuan memeras orang tua Alivardo atau untuk dijual.
Kepolisian Sektor Pamulang juga telah meminta keterangan Popon. "Popon telah kami periksa, tapi kami lepaskan lagi. Status dia sebagai saksi," kata Heru Purnomo. Popon dilepaskan karena tidak cukup bukti bahwa dia terlibat aksi penculikan Alivardo. Peran dia hanya sebatas kenal dengan Rohma dan menyarankan Bimo-Noni untuk menjadikannya pembantu yang menggantikan dirinya.